DESIGN MINIMARKET BALI


Bangunan sebelum didesain menjadi minimarket ini adalah berupa toko baru dengan 4 blok toko. Bangunan sederhana ini mempunyai ukuran 15x7 meter. memanjang ke samping.


Layout plan Minimarket kecil

Setelah melakukan pengukuran dan proses desain maka  (sebelumnya bekerja sebagai arsitek di Minimarket yang bersangkutan) mendapatkan Layout Minimarket seperti gambar disamping, untuk lebih detailnya tidak dapat disampaikan disini.
Tampak Depan minimarket ini dibuat sesuai dengan ciri khas minimarket tersebut, dengan perpaduan warna orange, hijau dan kuning. Minimarket ini memanjang kesamping sehingga minimarket ini terlihat cukup luas.

Berikut disamping tampak ruang dalam minimarket tersebut. Ada Strip di pinggir atas dinding sebagai sebuah ciri khas minimarket dengan warna senada dengan tampak luas.

Kebutuhan AC juga ditentukan oleh Jeksen Wisma Kriya sesuai dengan perhitungan sederhana namun cukup akurat berdasarkan panjang lebar dan tinggi bangunan.

Penentuan-penentuan titik listrik juga perlu diperhatikan sesuai dengan penempatan peralatan sehingga terkesan terencana.
Desain ini adalah desain salah satu outlet di Beachwalk yang dibuat pada Bulan September 2014. Penulis mendapat tugas dari kantor tempat penulis bekerja untuk mendisain outlet ini. Desain ini adalah sebuah minimarket (convenience store) yang bernama Coco Gift Shop. Coco Gift Shop ini mengusung Tema Modern Minimalis. Pihak Beachwalk selaku pemilik tempat mempunyai guide line tersendiri untuk mendesain outlet-outlet yang berada di area Beachwalk.

Penulis mengajukan Gambar-gambar 3 dimensi seperti di bawah dan disetuji oleh pihak Beachwalk dengan catatan unit tidak boleh terlihat gelap dan harus terlihat bright.





Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan, perbedaan nya disini biasa nya minimarket menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualannya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. (Wikipedia).

Akhir-akhir ini minimarket banyak berkembang sampe ke pelosok-pelosok desa. Hal ini diakibatkan kebutuhan masyarakat yang ingin kepraktisan. Berbeda dengan toko kelontong yang masih dikelola dengan cara-cara tradisional, minimarket hadir dengan konsep modern dan sistem pelayanan dan pembayaran yang praktis. Desain sebuah minimarket sangat berpengaruh terhadap penjualan atau omset per harinya. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendisain minimarket adalah sevagai berikut. Desain Minimarket dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu disain eksterior dan disain interior. kedua hal ini dapat dijabarkan seperti dibawah ini.


EKSTERIOR (store front)
  • Fasade
Bagian eksterior yang harus diberi sentuhan spesial adalah sebagai berikut:
Yang dimaksud Fasade (istilah pasaran saja) dalam hal ini adalah bagian bangunan yang memberi image sebuah minimarket (store front). Fasade ini dapat berupa Papan nama yang ditempel di bagian muka bangunan (biasanya pada bagian atas). Fasade ini biasanya diolah secara spesial karena hal ini penting untuk menarik perhatian pengunjung maupun orang lewat di jalan. Fasade ini cenderung berwarna cerah dan eye catching
  • Entrance
Bagian entrance biasanya diolah dengan penebalan bidang ataupun hanya berupa pintu kaca saja. Menurut saya bagian entrance ini juga didesain agar menjadi vocal point dan terlihat sebagai tempat masuk yang jelas.
  • Pintu dan Jendela
Pintu pada sebuah minimarket hendaknya kuat karena sering dibuka dan ditutup kembali. Penutupan Pintu ini agar udara AC tiidak keluar disamping untuk mengontrol lalu lalang pengunjung. Jendela minimarket hendaknya bersih dan sekarang berkembang bahwa kaca pada pintu maupun jendela minimarket ditempel stiker kaca sesuai dengan ciri khas sebuah minimarket.
  • Teras
Teras pada minimarket biasanya dimanfaatkan sebagai pajangan barang tertentu seperti Galon Air dan Gas. penempatan barang-barang seperti ini diletakkan diluar agar penataan barang di dalam minimarket menjadi lebih rapi. Dewasa ini teras ini cenderung digunakan sebagai seating area (wifi Area, dibahas dibawah).
  • Sitting Area
Sitting area merupakan ruangan yang cukup penting pada sebuah minimarket akhir-akhir ini mengingat kebutuhan masyarakat terutama golongan anak muda untuk nongkrong atau duduk-duduk santai sambil membuka internet pada laptop ataupun handphone lewat WIFI gratis yang biasa disediakan oleh Minimarket yang bersangkutan. letak sitting area bisa di teras ataupun dibuat ruangan tertentu di dalam maupun diluar.
  • Parkir
Parkir adalah pertimbangan yang cukup penting pada sebuah minimarket. Pelanggan biasanya memperhatikan ada tidaknya tempat parkir yang cukup jikalau ingin berbelanja pada sebuah minimarket.
  • Dinding luar
Dinding luar minimarket ada yag berwarna polos seperti putih ataupn cream. sebuah minimarket yang ingin tampil mencolok dan eye catching akan menggunakan warna cerah pad bagian dinding depannya seperti warna kuning, merah, hijau atau biru cerah.


INTERIOR
Pada bagian interior ini dibahas tentang peralatan serta tampilan ruang dalam sebuah minimarket.

  • Peralatan
Pada minimarket akan di dominasi oleh gondola sebagai tempat display barang. Mari kita bahan beberapa equipment yang biasanya ada di sebuah minimarket. Dalam sebuah Minimarket tentu ada Gondola untuk memajang barang, meja kasir sebagai tempat untuk transaksi, Kulkas atau Lemari pendingin yang saat ini wajib ada di Minimarket sebagai wadah untuk menjual minuman dingin, freezer ice cream tidak wajib ada, tapi berguna sebagai penarik dan pelengkap di minimarket. Freezer daging atau frozen food dan yang saat ini banyak tersedia di minimarket adalah coffee station (meja atau pajangan yang digunakan untuk menyeduh kopi atau self service coffee maker). 

Disamping peralatan untuk memajang atau menjual barang peralatan yang harus ada adalah AC. AC pada minimarket seperti pembeda antara warung atau toko dengan minimarket. Emergency Lamp sebagai fasilitas pelengkap untuk mengatasi pencahayaan darurat saat mati listrik.

  • Dinding dalam
Dinding dalam akan membahas tentang material dinding dalam sebagai partisi. Sekarang banyak yang menggunakan partisi gypsum sebagai pembatas zona/kategori barang sehingga terihat lebih rapi. partisi pun berkembang dari hanya sekedar partisi gypsum dicat, menjadi partisi dengan wallpaper, partisi plywood dengan HPL tergantung kelas minimarket tersebut sebagai sebuah convinience store. 

  • Ceiling/Plafond & Drop Ceiling
Plafond secara umum terbuat dari gysum dicat warna putih bersih yang memberi kesan bersih pada area dalam minimarket. Cat Putih banyak mendominasi cat Plafond. Plafond cenderung dihiasi dengan lampu penerang minimarket.

Drop celing yang dimaksud disini merupakan bagian yang menyatu dengan partisi sebagai bagian dari pengolahan pertemuan partisi dengan plafond. Drop Ceiling. drop seiling dan partisi kadang menjadi pembagi kategori barang yang dijual.

  • Lampu
Lampu pada minimarket biasanya di dominasi oleh lampu TL. Disamping memang relatif terang, Lampu TL yang dipasang segaris akan memberi kesan tersendiri sebagai bagian dari efek pencahayaan. Lampu TL dipasang agar barang dapat terlihat lebih jelas dan kesan terang dapat langsung terlaihat dari luar bangunan sehingga dari jauh sudah menarik mata pengunjung karena cahayanya yang terang. Selain lampu TL, lampu downligt juga dipasang di drop ceiling untuk memberi higlight pada barang di wall display, lampu downlight juga megurangi kesan lampu segaris yang terlalu banyak di plafond.



Desain ini adalah desain salah satu outlet di Bandara Ngurah Rai. Kebetulan Penulis mendapat tugas dari kantor tempat penulis bekerja untuk mendisain outlet ini. Disain ini adalah sebuah minimarket (convenience store) yang bernama Coco Express. Biasanya semua outlet di perusahaan penulis bekerja mengusung konsep minimalis dengan dengan warna-warna cerah, sehingga pada awalnya outlet ini didisain dengan warna cerah dan mengusung nama Nine Mart. Seiring berjalannya waktu brand Nine Mart diubah menjadi Coco Express. Disain awal Coco Express di bandara ini pada awalnya menggunakan warna-warna standarnya yaitu merah hijau dan putih. Warna-warna mencolok seperti ini ternyata tidak cocok dengan desain bandara yang cenderung menginginkan kesan elegant dan upscale. Akhirnya penulis mengubah desain dengan warna-warna yang berkesan natural dengan menggunakan finishing yang didominasi oleh unsur-unsur kayu.